Kamis, 29 Januari 2015

ASUMSI DAN PRINSIP DASAR AKUNTANSI



ASUMSI-ASUMSI DASAR
Empat asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi keuangan adalah:
1.      Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity)
Perusahaan dipandang sebagai suatu unit yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari pemegang saham atau pemilik. Dengan anggapan apapun seperti ini maka transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pemilik dan oleh karenanya maka semua pencatatan dan laporan dibuat untuk perusahaan tadi.

2.      Kelangsungan Usaha (Going Concern )
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Karena itu perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secra material skala usahanya.
3.      Penggunaan Unit Moneter
Beberapa transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat dengan menggunakan ukuran unit fisik atau waktu, tetapi karena tidak semua transaksi itu bisa menggunakan ukuran unit fisik yang sama, sehingga akan menimbulkan kesulitan-kesulitan di dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan. Untuk mengatasi masalah ini maka semua transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk unit moneter pada saat terjadi transaksi itu. Unit moneter yang digunakan adalah mata uang dari Negara perusahaan itu sendiri.
4.      Peride Waktu (Time Periode)
Kegiatan perusahaan berjalan terus dari periode yang lain dengan volume dan laba yang berbeda. Masalah yang timbul adalah pengakuan dan pengalokasian kedalam periode-periode tertentu di mana dibuat laporan-laporan keuangan. Laporan-laporan keuangan ini harus dibuat tepat pada waktunya, agar berguna bagi manajemen dan kreditur. Oleh karena itu perlu dilakukan alokasi ke periode-periode untuk transaksi-transaksi yang mempengaruhi beberapa periode.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar